Tuesday, June 27, 2006
KUSUT
Otak gue lagi kusut, semalem nge-revise skripsi gue ada salah2 no di gambar rancangan layarnya dll. Lumayan juga sih jadi ada beberapa kertas yang ke buang. Gak tau kenapa gue sudah mulai kena stres attack gini, hmm ... tapi stres-nya lebih ke mental gue. Sial, dulu gue juga pernah kok ngadepin sidang tapi santai aja, kok sekarang gue malah kayak gini gak karuan kalau liat tanggal perasaan makin cepet aja harinya. Kayaknya setelah lulus gak janji deh gue mau ngelanjutin ke jenjang yang lebih, kok kayaknya kuliah ini bikin gue kapok ya. Awalnya emang udah salah pilih, karena cuma ikut2 temen doang dan yah gini deh kecemplung abis.
Yang agak bikin dongkol adalah orang yang gue andalkan membantu gue itu yang ngomong-nya suka gak penting banget. Bukan transfer ilmu malah, mencela hal2 diluar materi ini - lebih ke personal maksud gue, kan gak nyambung, cuma heran aja kok ada cowo secomel dia - baru tau gue kalau cowo tuh bisa comel juga kayak gitu. Astagfirullah AlAzhim.
Hanya Allah SWT lah my savior gue, Ya Allah Tolong aku yah ... banyak hal yang bikin mental aku ini naik turun. Hmm ... ternyata kayak gini rasanya.
Monday, June 26, 2006
Sidang - 2mg lagi
Skripsi dah rampung, hari ini sudah di print trus tinggal ketemu Pa Bagus. Banyak-banyak berdoa dan belajar abis2an, Tiada Daya dan Upaya Tanpa Pertolongan Allah SWT. Semoga semuanya lancar dan mudah untuk dilewati.
Pasti nikmat rasanya kalau semuanya dah selesai, ibarat bisul gue dah MELETUS. Sudah minta doa sama semua keluarga Bokap dan Kakak2 serta saudara2 yang lain, mudah2an nyokap gue di peristirahatannya pun tahu kalau anak kecilnya akan menghadapi sidang, duh dah kayak mau bertempur aja. Tinggal dua minggu lagi - Tiada Daya dan Upaya Tanpa Pertolongan Allah SWT.
Friday, June 23, 2006
Disini Ada Setan
Sidang skripsi tinggal menghitung hari - prepare sebaik2nya, btw ada kejadian aneh lagi kamis kemarin di kamar gue. Sejak ponakan gue melihat sesuatu di kamar gue, gue merasa ada lebih dari satu mahluk ghaib atau sebangsa jin yang tinggal disana. Ada bagian-bagian dikamar gue yang kalau gue lewati dan berdiri disitu bulu kuduk gue lagsung merinding hebat dan gue selalu ucap Assalamualaikum setiap merasa seperti itu. Kira-kira jam 4 pagi kamis kemarin gue terbangun karena alarm gue bunyi, tapi gue kaget kok tv di kamar gue nyala. Karena masih ngantuk yah gue lanjutin tidurnya tanpa mau pusing sama tv yang nyala itu. Sekitar jam 5 lewat alarm gue bunyi lagi dan tv masih nyala, gue bangun dan duduk di tempat tidur gue sambil berfikir, kok bisa nyala sih kan semalem gue inget banget udah gue matiin waktu nonton lepas malam. Pagi itu gue juga gak terlalu mau musingin dan bergegas mandi, shalat dan pergi kerja.
Semalem akhirnya gue merenkontruksi ulang kemungkinan tv gue bisa nyala sendiri. Sebelum gue tidur remote gue taruh di bagian kepala sebalah kanan dekat bantal gue. Kalau misalkan itu remote ke teken waktu gue tidur, apa mungkin nyala? ya udah gue memposisikan saat tidur dan seolah2 tuh remote ke tekan, tapi tv gue gak nyala. Lagian emang gak mungkin banget nyala karena sensor-nya ketutup bantal dan badan gue. Terus yang jadi pertanyaan siapa juga yang nyalain tv di kamar gue dong?
Kejadian kayak gini sih emang dah gak terlalu bikin gue jadi takut atau kaget, karena sebelumnya juga suka ada kejadian aneh. Gue dah terbiasa jadinya, hanya saja sepertinya dia mulai menunjukan keberadaannya di kamar gue, secara fisik memang gak pernah mengganggu dan sebagai orang Islam yang pasti berlindung sama Allah SWT saja, cukup bagi gue.
Btw ustad gue pernah minta bokap gue untuk datang ke tempatnya di LA, dia mau bicara 4 mata - apa ini ada kaitannya tentang gue - tentang kepekaan gue untuk hal2 seperti itu, ustad juga pernah minta gue untuk datang ngaji ke LA. Kita emang berencana untuk kesana, mudah2an mental gue siap - karena gue pasti diajak wisata hati (berkomunikasi dengan jin islam). Hmm ... liat aja nanti.
Thursday, June 22, 2006
Cukup Bagiku

Penuhi jiwamu dengan satu rindu
Rindu untuk mendapatkan RahmatMu
Meski tiada daya kuharap rebut cintamu
Meski begitu hina ku bersimpuh
Cukup bagiku Allah segalanya untukku
Dihatiku ini penuh terisi segala tentang Allah
Kepada Nabi Muhammad tercurah sholawat
AllahTiada Tuhan selain Allah
Cukup bagiku Allah

Hatim Al-Asham berkata:
Kalau engkau ingin penolong, cukuplah Allah bagimu
Kalau engkau ingin kawan sejalan, cukuplah bagimu para malaikat pencatat amal kebaikan
Kalau engkau ingin mengambil pelajaran, cukuplah dunia bagimu
Kalau engkau ingin pekerjaan, cukuplah bagimu ibadah kepada Allah
Kalau engkau ingin nasihat, cukuplah bagimu kematian
Kalau engkau ingin sahabat, maka cukuplah bagimu Al-Quran
Kalau semua itu tidak membuatmu senang, cukuplah bagimu neraka jahanam
Friday, June 16, 2006
Gue ketemu dia semalem seseorang yang ngeblame dirinya secret admire gue. Dia minta lagi waktu gue untuk bisa jalan sama dia entah kapan harinya terserah gue. Gue rasa hal ini gak salah kan, toh gue hanya anggap dia as a friend. Dia tanya cowo gue dah balik apa blom? gue bilang dia masih di jakarta. Dia temen mantan gue, rasanya aneh ... tapi yah gue gak mau perduli perasaan dia ke gue, he just a friend buat gue. Kurang lebih dia jadi suka nanya2 mantan gue itu, apa gue masih ada komunikasi sama dia dsb. Dia bilang seneng banget ama musik underground - punya band & he is as a bass player. Santai aja itu yang gue bilang, dia tau gue gak sendiri - jadi menerima kondisinya.
Kembali lagi nanya, berarti si 'S' dulu sering ke rumah lo dong? iyalah dia kan dulu cowo gue. Lo ngerokok ya na? gue dah gak ngerokok, tapi tadi gue beli klo lagi pengen aja, klo isi pikiran gue dah overload itulah temen gue, tapi gue bukan rokokholic. Katanya : "Akhirnya gue ketemu lo juga na, selama ini gue hanya secret admire lo, so inilah gue". Ironis sekali hidup ini, gue berdoa semoga hati ini terus terbuka - membuka hati untuk siapa saja. Satu persatu datang, gue mencoba melanjutkan hidup sewajarnya. Tapi jiwa gue menari diatas kesepian abadi.
Gak ada yang tahu isi hati ini, cuma gue yang tahu. Kasian yah anak piatu ini, semunya serba salah. Ha3 ... tersenyum tertawa, manis setiap kata - semuanya palsu, gue hanya bersandiwara asal mereka senang. Kalau dilema itu datang, gue seperti sedang berdiri tepat di ujung tebing yang tinggi angin kencang seraya mengolengkan tubuh ini sampai tak kuasa menahan hembusannya - jatulah gue dari atas tebing itu. -The End Of Story-
Thursday, June 15, 2006
I know when everytime my mind directly think about him, my heart completely hurt. I don't why? perhaps I love him too deep. Another man waiting 4 my time just to know him 4 more. I locked my heart but now I give him a bit 4 us to get know each other. I don't mean to play another game to someone, everything is on me ... I'll decide what I think is right. Tonight he'll pick me up at campus, well nothing to losse anyway. He seems like a nice guy!
Today I've sent two application letters, quite interesting vacancy ... again with secretary position. I've been on that position before 4 two years, now I miss that position. Hopefully some luck out there are waiting 4 me. Yea .. yea .. yea!
Wednesday, June 14, 2006
Lelah
Hmm ... setiap hari rasanya melelahkan, jenuh ngejalanin daily activities. Apalagi kuliah ... rasanya otak gue mau meledak. Apa gue terlalu berlebihan, padahal kuliah tinggal dikit lagi selesai. Muak banget dengan pulang larut malam, energi gue terkuras abis. Akan seperti apa masa depan gue nanti? cuma Allah yang tahu. Gue berharap setelah selesai kuliah mudah2an dapet pekerjaan yang lebih mapan. Memang sedikit apapun rahmat yang kita terima harus disyukuri, bukan tidak bersyukur. Tapi dengan kebutuhan dan pengeluaran yang sebanyak ini - I got nothing. Apa gue yang boros atau apa, yang mengecewakan adalah hak gue yang jelas2 udah di ambil oleh company ini seumur gue kerja disini malah gak ada pertanggung jawaban-nya, semua bukti ada di tangan gue - sama sekali gak ada respon - duh lantas sabar itu harus sampai mana Ya Allah. Benci sama keadaan ini, benci sama orang2 yang bertanggung jawab untuk hal ini. Gila yah, dimana2 ada aja manusia2 yang sentimen sama gue. Semalem gue curhat sama bokap tentang hal ini, dan dia terus membesarkan hati gue. Ya Allah Engkau Tuhanku RajaDiraja, Engkau Yang Maha Kuasa, kenapa Engkau tak bertindak - usahaku sudah di ujung tanduk. Berbuatlah sesuatu - Engkau Maha Kuasa ...
Hidup ini melelahkan, aku sangat lelah dengan semua ini Ya Allah - lelah ...
Tuesday, June 13, 2006
Sakaratul Maut
Sakaratul maut adalah sebuah pertarungan dahsyat yang telah ditetapkan Allah akan dihadapin oleh sekalian yang hidup, sesuai dengan firmannya : Semua yang ada di bumi akan binasa. dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (QS Al-Waqiah[56]: 83-87).
Tidaklah kematian itu melainkan bagaikan seorang laki-laki dipukul dengan ranting dari pohon bidara atau pohon thalah (sebuah pohon yang duri-duri rantingnya seperti pancing) yang masing-masing duri dari ranting tersebut tertusuk dan terkait di badan laki-laki tersebut. Lalu duri-duri itu dicabut dengan kuat sehingga setiap daging yang terkait olehnya ikut tercabut dengannya. Begitulah pertarungan yang dahsyat dengan maut, yang semua orang pasti akan merasakannya, baik orang yang durhaka maupun yang shaleh.
Perhatikanlah kehidupan yang sebenarnya ini. Hidup bukanlah untuk makan, bermain, memperturutkan nafsu syahwat, menikmati hiburan2 yang menggoda, melakukan perbuatan2 jelek dan keji, bernyanyi dengan lagu-lagu jorok, membaca majalah-majalah porno, dan duduk di pesta hura2, karena hidup yang seperti ini hanyalah sebuah kehidupan yang hampa tanpa makna; hidup yang seperti ini hanyalah berupa angan-angan kosong yang takkan memberikan manfaat sedikit pun, malah akan mendatangkan kesengsaraan dan penyesalan yang luar biasa.
Maka jadilah kamu anak-anak akhirat dan jangan menjadi anak-anak dunia, karena hari ini adalah hari beramal, bukan hari dihisab. Sedangkan esok adalah hari dihisab, bukan hari beramal. Cintailah hidup ini untuk tiga perkara, selain mencari rizki di dunia:
1. Untuk berpuasa di siang hari
2. Untuk qiyamullail di malam hari
3. Untuk berkumpul di majelis-majelis dzikir
Friday, June 09, 2006
Cintaku di Ujung Jalan
setiap tetes air mataku
tlah kuberikan untuk kisahku
mengerti tapi tak dimengerti
cintaku tlah di ujung jalan
setiap kata dari bibirku
kadang tak sama dalam hatiku
tersenyum, dalam hati menangis
cintaku tlah di ujung jalan
aku sangat mengenalmu
aku juga cintaimu
tapi kau tak pernah ada pengertian
ku senang ku sedihkau tak mau tau
aku sangat mengenalmu
dulu kau tak begitu
kau bintang dihatiku
jadilah yang kumau
ku senang ku sedih kau ada denganku
ku mengerti kau apa adanya
begitu pun ku mau darimu
kau tau rasanya diabaikan
cintaku tlah diujung jalan

-tears-
Wednesday, June 07, 2006
jauh di lubuk hatiku masih terukir namamu
jauh didasar jiwaku engkau masih kekasihku
tak bisa ku tahan laju angin

untuk semua kenangan yang berlalu
hembuskan sepi merobek hati
meski raga ini tak lagi milikmu

namun di dalam hatiku sungguh engkau hidup
entah sampai kapan kutahankan rasa cinta ini
jauh di lubuk hatiku masih terukir namamu

jauh didasar jiwaku engkau masih kekasihku
dan ku berharap semua ini bukanlah kekeliruan
seperti yang kukira
seumur hidupku akan menjadi doa untukmu
jauh di lubuk hatiku masih terukir namamu

jauh didasar jiwaku engkau masih kekasihku
andai saja waktu bisa terulang kembali

akan kuserahkan hidupku disisimu
namun ku tahu itu tak kan mungkin terjadi
rasa ini menyiksaku sungguh2 menyiksaku

Kalau denger lagu ini kok kena banget ya ama gue, merobek hati - parah banget nih lagu - gue sekali. Mungkin itulah cinta, rasa sayang, benci, marah, rindu, cemburu jadi satu ... sulit mengartikannya. Disini pengen jujur, walaupun jalani hidup dengan orang lain - tetap dihati ini dia hidup. Namun gue tahu itu kayaknya gak mungkin dan rasa ini sungguh2 menyiksa. Entah kesalahan dan kebodohan siapa semua ini harus terjadi dan hanya menyisakan dilema yang panjang, rasa ini sungguh2 menyiksa. Andai saja waktu bisa terulang kembali - akan gue serahkan hidup disisinya. Sekarang rasanya datar - hati tak lagi bergetar - meski seseorang menyatakan tulus sayang - dan setia temani hati yang kosong. Gue seperti perahu kecil di tengah lautan luas yang terhempas ombak - lelah terombang-ambing - kenapa tak kau tenggelamkan saja perahu kecil ini - biar tak lagi perih mendera.
Katanya inilah takdir, tapi mungkin gue aja yang kurang berjuang, tapi nyali ini rasanya belum mampu tuk ungkapan semua - mengorbankan hati orang lain dan apa iya cinta bisa kembali? kalau saja gue berani melakukan hal itu - entah apa nanti jawabnya - hati ini takut cinta-nya terlanjur membeku - mungkin itulah baru yang namanya takdir - lalu gue harus gimana - perjalanan hati ini menguras airmata. Apa ini karma?
Tuesday, June 06, 2006
ALLAH ITU ADA
Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri Paman Sam kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru agama, kiai atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.
Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Kyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda
Pemuda: Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampumenjawab pertanyaan saya.
Kyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya
Pemuda: Saya punya 3 buah pertanyaan :
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya
2. Apakah yang dinamakan takdir
3. Kalau syetan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syetan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba Kyai tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.
Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepada saya?
Kyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya
Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit
Kyai : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda: Ya
Kyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu !
Pemuda: Saya tidak bisa
Kyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya
Kyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda: Tidak
Kyai : Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?
Pemuda: Tidak
Kyai : Itulah yang dinamakan Takdir
Kyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda: kulit
Kyai : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda: kulit
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: sakit
Kyai : Walaupun Syeitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api,Jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan Menjadi tempat menyakitkan untuk syeitan.
Previous
Archives