Setiap hari setiap detik, Rena bersyukur karena hidup yang penuh warna-warni ini. Hidup Rena adalah gambaran sebuah pelangi, seperti itu Rena melihatnya. Rena menikmati saat dirinya sedih saat dirinya bahagia, saat dirinya remuk redam dan saat dirinya berbunga-bunga. Kalau ditanya, bisakah Rena menghitung semua nikmat yang Allah berikan selama ini, rasanya dia tidak akan mampu menjabarkannya. Saat Rena bisa menerima kekurangan dan kelebihan dirinya, saat itulah Rena lebih menghargai sebuah kehidupan. Semua selalu Rena kembalikan kepada yang Maha Hak atas hidupnya.
Dulu saat hatinya remuk redam, Rena pikir tidak akan mungkin hati ini kembali berbunga-bunga. Namun kini justru sebaliknya, Allah membuktikan bahwa prasangkanya adalah salah. Pada awalnya, lagi-lagi Rena pikir pastilah ini hanya perasaan biasa. Justru yang biasa ini, membawa Rena pada hubungan emosional yang dalam. Dalam beberapa hal karakter Rena dan dia jauh berbeda, dia selalu mengatakan Rena orang yang keras, dan menurut Rena dia tipe idealis. Pada suatu titik, Rena sulit menerima karakternya, hingga Rena tak lagi berkeinginan untuk menjalaninya. Dia mengatakan semuanya butuh proses, sampai kata-kata sakti itu keluar dari mulutnya seraya meyakinkan Rena. Sampai saat ini, kata-kata itulah yang Rena yakini terus menerus di dalam hati, bahwa dia tulus menyayangi dan mencintainya.
Sesungguhnya Rena tidak mudah mengungkapkan apa yang dirasakannya, tapi saat ini Rena ingin berbagi bahwa kemarin saat Rena menemaninya, menatapnya, hatinya terus berkata “saya ingin mimpi itu terwujud dihari nanti, dan disisinyalah saya kan selalu hadir”. Sadar kehadirannya sangat berarti, dan karena kelebihan dan kekurangannya lah Rena tulus menyayanginya, mencintainya.
Coba kau tunjuk satu bintang Sebagai pedoman langkah kita Jabat erat hasil karyaku Hingga terbias warna syahdu Akan ku ukir satu kisah tentang kita Dimana baik dan buruk teranggkum oleh indah Akan ku cerna semua karya cipta kita Dimana hitam dan putih terbalur hangatnya cinta Jika mimpi terwujud dihari nanti Disisimu selalu hadirku [Bintang yang terang jadi pedoman]
|