Thursday, September 20, 2007
Putaran Roda Nasib
Senang dengarnya waktu baca email dari Dinda, dia bilang nyaman dengan tempat kerjanya yang baru. Yang lebih seru lagi sekarang Dinda dilanda kasamaran dengan si Mr. Tall, Rena biasa menyebutnya. Jadi ingat beberapa bulan yang lalu, Rena mempromosikan dirinya melalui blog. Tak perduli dengan sindiran teman-temannya, yang penting semoga dengan usaha itu Rena menemukan tambatan hatinya. Membaca postingan itu Dinda membuka jalan tuk berkenalan dengan sosok Felix. Pertemuan itu akhirnya terjadi, dari pembicaran dan kopi darat yang terus menerus, timbul keinginan untuk lebih jauh lagi mengenal Felix.

Pertemuan yang singkat, dan sesingkat itu hati Rena terus tumbuh, menyayanginya tanpa syarat. Rena seperti melihat sosok dirinya ada pada Felix, seperti bayangan yang terus mengikutinya. Apa adanya Felix itulah yang membuat hati Rena terbuka, kini dialah yang terpenting dan sumber semangat dalam hidupnya.

Dalam emailnya Dinda bertanya “How your life ?”
“Talking about how is my life” Rena mengungkapkan keluh kesahnya
“Well, nothing change ... standart thing. Still looking for any opportunities ahead, constantly applying for a job. The last progress that I got an interview at ‘xxxxx’ last week. Hmmm ... now is waiting & waiting - - what a bored”.
Dinda bilang “Be patient. I believe God already prepare the best job for you. Hope it can come true as soon as possible”.

I do believe with GOD, I do believe that be patient is the only way to think positive for what we’ve been thru, ungkap Rena dalam hati. Karena putaran roda nasib itu hanya Tuhanlah Yang Maha Mengetahui, manusia hanya bisa berusaha dan berdoa. Seperti doa Rena usai shalat Tahajud pukul tiga pagi tadi, “Ya Allah saya tidak berdaya, kuatkan hati saya ini, berikan saya kesabaran dan keikhlasan yang lebih di setiap detik hidup saya. Mudahkan segala sesuatu yang menjadi urusan kami sesulit apapun itu, Ya Allah saya mohon kabulkanlah dengan Ridho dan KuasaMu” Amien.

[bertahan]
Previous
Archives